Kamis, 24 Mei 2012

Syarat Kelayakan Suatu Planet


Kelayakhunian planet adalah ukuran potensi dari planet  atau satelit alami untuk mendukung kehidupan. Kehidupan mungkin berkembang dengan sendirinya pada suatu planet  atau satelit alami, atau mungkin juga ditransfer dari planet  lain, suatu proses teoretis yang dikenal sebagai panspermia. Karena eksistensi kehidupan luar bumi masih belum pasti adanya, sebagian besar kelayakhunian planet adalah perhitungan dari kondisi di Bumi dan karakteristik Matahari dan tata surya yang tampaknya menguntungkan makhluk hidup untuk berkembang–khususnya faktor-faktor yang menopang makhluk hidup yang kompleks, organisme multiselular, tidak hanya yang sederhana, organisme uniselular. Penelitian dan teori dalam hal ini adalah komponen dari ilmu  planet  dan disiplin yang muncul dari astrobiologi.


Syarat mutlak untuk adanya kehidupan adalah sumber energi, dan gagasan kelayakhunian planet  menunjukkan bahwa kriteria lain dari geofisika, geokimia, dan astrofisika harus dipenuhi sebelum suatu badan astronomi dapat mendukung kehidupan. Dalam rencana astrobiologi NASA, telah didefinisikan kriteria kelayakhunian utama sebagai "daerah luas untuk air, kondisi yang baik untuk terhubungnya molekul-molekul organik kompleks, dan sumber energi untuk menyokong metabolisme."

Dalam menentukan potensi kelayakhunian suatu planet  atau satelit, studi terfokus kepada komposisi, sifat orbit, atmosfer, dan interaksi kimia yang potensial. Karakteristik bintangnya yang penting mencakup massa dan luminositas, variabilitas yang stabil, tingkat logam yang tinggi. planet  dan satelit terestrial atau bebatuan dengan potensi kimiawi mirip Bumi adalah fokus utama dalam penelitian astrobiologi, meskipun teori kelayakhunian yang lebih spekulatif kadang mempertimbangkan biokimia alternatif dan jenis lain dari badan astronomi.


Sumber : http://www.astronomi.us/2012/04/syarat-kelayakhunian-suatu-planet.html

Rabu, 23 Mei 2012

MONERA



Monera berasal dari kata monares yang berarti tunggal. Mikroorganisme ini memiliki inti tetap, tidak memiliki selubung inti sehingga bersifat prokariotik. Misalnya : bakteri dan ganggang biru.
1.      Bakteri
Bakteri umumnya tidak memiliki klorofil dan bersifat heterotrof. Tempat hidup bakteri di mana-mana misalnya di kulit, di mulut, di tanah, dan sebagainya. Berdasarkan bentuknya bakteri dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

a.      Bacillus adalah bakteri berbentuk batang atau basil. Terdapat tiga macam bentuk bacillus, yaitu :
(1)       Streptobacil, berbentuk panjang seperti rantai.
(2)        Diplobasil, berkelompok dua-dua.
(3)        Basil tunggal.

b.      Coccus adalah bakteri berbentuk bola. Terdapat lima macam bentuk coccus, yaitu:
(1)        Monococcus, tunggal
(2)        Diplococcus, berkoloni dua-dua
(3)        Sreptococcus, seperti ranta
(4)        Staphylococcus, seperti buah anggur
(5)        Sarcina, berbentuk kubus.

c.       Spirillum adalah bakteri berbentuk spiral. Terdapat tiga macam bentuk spririllum, yaitu :
(1)       Spiral, berbentuk lebih dari setengah lingkaran
(2)       Koma, berbentuk kurang dari setengah lingkaran
(3)       Spirochaeta, berbentuk sulur berpilin.



Tabel 1. Keuntungan dan Kerugian Bakteri untuk Manusia

No
Bakteri
Keuntungan
No
Bakteri
Kerugian
1
Clostridium pasteurianum dan Azotobacter chroococcum
Mengikat nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah
1
Salmonella typhosa
Penyebab penyakit tipus
2
Mycobacterium tuberculosis
Penyebab penyakit TBC
3
Clostridium tetani
Penyebab penyakit tetanus
2
Rhizobium radicicola
Terdapat dalam bintil akar kacang dapat menyuburkan tanah
4
Shigella dysentriae
Penyebab penyakit disentri

1.      Ganggang biru (Chyanophyta)
Ganggang biru bersel satu, berbentuk koloni atau multisel. Selain mempunyai klorofil karotenoid juga mempunyai pigmen yang tergolong fibobilin yaitu fikosianin berwarna biru dan fikoeritrin berwarna merah. Nama ganggang biru, sebab warna yang dominan berwarna biru. Manfaat ganggang biru, antara lain:
 (1).            Anabaena azollae digunakan sebagai pupuk.
 (2).            Spirullina sebagai bahan makanan yang mengandung protein.


SISTEM REPRODUKSI AVES




Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.

1. Sistem Genitalia Jantan.
a.    Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
b.    Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.

2. Sistem Genitalia Betina.
a.    Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
b.    Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.

3. Proses Festilisasi

Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.

Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.

4. Fungsi bagian-bagian telur aves :
a.    Titik embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi embrio
b.    Kuning telur --> cadangan makanan embrio
c.    Kalaza --> menjaga goncangan embrio
d.    Putih telur --> menjaga embrio dari goncangan
e.    Rongga udara --> cadangan oksigen bagi embrio
f.     Amnion --> Amnion adalah semacam membran/selaput yang melindungi embrio dalam telur. Yang memiliki amnion telur adalah reptilia, unggas, dan mamalia sehingga ketiga kelas ini disebut “amniota”. Amnion telur tidak terdapat pada ikan dan amphibia, sehingga dua kelas ini disebut “anamniota”.